Kado Untuk Mama


Membaca novel adalah kebiasaanku sejak SMP untuk mengisi waktu luang. Meski sekarang memiliki banyak tugas kuliah, namun tak menghambat kebiasaanku ini. Selain mengisi waktu luang, aku jadi banyak mengenal perilaku orang-orang melalu tokoh yang diceritakan dan kisah percintaan remaja zaman sekarang.

Minggu pagi yang santai, seusai pulang gereja. "Ka Dila, baca novel mulu nih!" Nila, adikku satu-satunya sudah berkali-kali melontarkan kalimat itu disaat ia ingin mengawali pembicaraan denganku. "Ada apaan dek?" Jawabku sembari memberi pembatas pada novel yang tengah kubaca. "Sabtu besokkan mama ulang tahun, Nila bingung mau kasih kado apa, ka."Adikku yang baru masuk SMP ini selalu sibuk bila ada keluarga yang mau ulang tahun.

"Mama kan suka banget bunga mawar putih, gimana kalo kamu kasih bunga mawar?" Aku memberikan ide yang mudah. "Tapikan ga bisa abadi, nanti kalo kelamaan bisa layu terus mati. Masa kasih bunga plastik, ka." Jawab Nila dengan setengah bete. "Lalu mau apa? Kalau enggak, bikin sesuatu aja, misalnya scrapbook?" Nila tersenyum mendengar jawabanku. "Nah! Aku belum pernah bikin scrapbook buat kado ulang tahun. Kalo gitu aku mau coba bikin, deh. Bantuin kumpulin foto-foto mama ya, ka." Aku menganggung sembari tersenyum.

Aku berdiri dari tempat tiur dan berjalan menuju meja belajarku, lalu membuka komputerku. "Di komputer kakak banyak foto-foto keluarga, kamu pilih-pilih aja nanti kakak cetak." Nila tersenyum lalu menguasai komputerku. Aku mengusap kepalanya dengan gemas. Adikku yang satu ini memang ingin memberikan yang terbaik untuk orang yang disayangi.

"Ka, nih udah ada beberapa foto. Maaf ya ngerepotin kakak." Aku tersenyum melihat foto-foto pilihan Nila, sembari mengingat memori liburan yang pernah kita lalui bersama. "Oke deh, kakak pergi ke tempat percetakan foto ya. " Nila mengangguk setuju.

***

Tidak terasa besok sudah hari Sabtu, itu berarti hari ulang tahun mama. Aku melihat Nila sangat antusias dalam menghias kotak putih yang berisikan scrapbook untuk mama. Aku jadi tidak sabar melihat ekspresi mama saat melihat kado yang diberikan Nila dan aku. Mama selalu menghargai hasil karya anaknya, bagaimanapun hasilnya.

***

Kriinggg.. Kriinggg... Kriinggg...
Alarmku berbunyi, hari sabtupun tiba! Aku segera bangun dan membangunkan Nila. Melihat jam dinding di kamar menunjukkan pukul 6 pagi, segera kami menuju kamar mama untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Kami melihat mama sangat cantik meski sedang tidur.

"Ma... Mama..." Aku berbisik membangunkan mama. Mamapun membuka mata, "Selamat ulang tahun mama!!!" Aku dan Nila setengah berteriak membuat papa ikut terbangun. Mama mencium aku dan Nila secara bergantian. Seusai itu, Nila segera memberikan kado untuk mama yang kita buat bersama. Mama segera membuka kado itu sembari tersenyum dan melirik ke arah papa.


Mata mama mulai tergenang air mata, melihat scrapbook yang anak-anaknya buat. "Terima kasih ya sayang. Bagus sekali scrapbooknya, nanti mama simpan baik-baik. Terima kasih banyak ya, anak-anak mama." Aku dan Nila segera memeluk mama, papapun ikut berpelukan. Aku senang melihat keluarga kecilku bahagia. (Maria)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar